Festival Pinisi 2023 Hadirkan Ritual Minta Hujan ‘Andingingi’ di Kajang

Advertisement

Bulukumba,Beritabulukumba.com – Ritual Andingingi sukses digelar oleh masyarakat adat Ammatoa Kajang di tengah fenomena El Nino.

Ritual Andingingi merupakan salah satu atraksi budaya dalam rangkaian Festival Pinisi tahun 2023 di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulsel Rabu (25/10/2023).

Andi Utta dan rombongan ke lokasi Ritual Andingingi

Ritual Andingingi memiliki arti mendinginkan, salah satu ritual yang dilaksanakan oleh suku Kajang.

Tujuannya meminta kepada Yang Maha Kuasa agar senantiasa diberikan keselamatan dalam pengelolaan alam pertanian.

Seperti kebutuhan akan hujan sehingga pertanian masyarakat Bulukumba memperoleh hasil yang maksimal.

Kepala Desa Tana Towa mengungkapkan bahwa tujuan lain dari ritual ini dilaksanakan agar tetap menjaga kelestarian adat budaya suku Kajang.

Advertisement

“Ritual Andingingi adalah aset kekayaan budaya yang mesti dijaga dan dilestarikan. Namun kita melaksanakan Andingingi di luar area kawasan adat, sehingga para undangan bisa mendokumentasikan ritual ini,” ungkapnya.

Dikatakan ritual seperti Andingingi ini berbeda dari yang lain dan tidak ditemukan di luar, sehingga menurutnya perlu ada perhatian ke masyarakat adat untuk melestarikannya.

“Perlu ada perlakuan khusus utamanya pesta budaya sebagaimana yang dilakukan di daerah Tator,” ungkapnya.

Zulkarnain menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang menjadi ritual Andingingi sebagai rangkaian dari Festival Pinisi.

Apalagi katanya Bupati Bulukumba dan istri berkesempatan hadir di tengah tengah warga adat Ammatoa Kajang saat ritual Andingingi dilaksanakan.

Memang, ini pertama kalinya dihadiri oleh Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf sejak menjadi orang nomor satu di Bumi Panrita Lopi julukan daerah Bulukumba.

Advertisement
Andi Herfida Attas

Andi Utta hadir didampingi sang istri Andi Herfida Muchtar yang juga sebagai Kadis Kebudayaan Makassar.

Andi Utta merasa kagum dengan apa yang dilaksanakan oleh masyarakat adat Kajang.

Suasananya terasa begitu alami, mulai dari prosesinya, hidangan yang disajikan sampai peralatan yang digunakan.

“Adat Kajang penting kita lestarikan, karena sudah menjadi aset budaya kita di Bulukumba,” kata Andi Utta yang telah membagikan ribuan bibit unggul di kawasan adat untuk membantu ekonomi masyarakat adat ke depan.

Andi Utta dan Andi Herfida

Ritual lain yang menarik perhatian adalah ritual Attunu Panroli atau Membakar Linggis.

Ritual ini dilakukan untuk mengungkap kebenaran dari salah satu masalah yang dialami oleh masyarakat suku Kajang.

Advertisement

Ritual Attunu Panroli dilakukan ketika ada masalah kemudian tidak diketahui pelakunya, biasanya dilakukan dalam kasus pencurian.

Ritual Attunu Panroli

Jadi barang siapa yang memegang linggis yang dibakar dan tangannya merasa panas dan terbakar maka dialah pelakunya.

Namun apabila bukan pelaku maka telapak tangannya akan merasakan yang sebaliknya. ***

Advertisement

*Disclaimer: 
Informasi dalam website ini disediakan hanya untuk tujuan informasi umum, bukan saran keuangan atau investasi. Pembaca bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan mereka. Selalu lakukan riset mandiri sebelum membuat keputusan terkait keuangan Anda.

Komentar