Kenali Analisis Saham: Buy, Sell dan Hold

- Jumat, 29 Juli 2022 | 09:08 WIB
Robot trading Fahrenheit. (Foto: Dok Net/ Ilustrasi/PMJ News) (Beritabulukumba.com).
Robot trading Fahrenheit. (Foto: Dok Net/ Ilustrasi/PMJ News) (Beritabulukumba.com).

Skenario menjual saham: Take profit dan cut loss
Anda harus sudah menentukan pada harga berapa Anda menjual saham. Banyak trader yang membeli saham, namun tidak pernah menetapkan target jual saham, sehingga ketika harga Saham naik / turun, trader tidak tahu harus jual di harga berapa, trader bingung apa yang harus dilakukan setelah beli saham.

Dua skenario yang harus Anda lakukan adalah menetapkan pada harga berapa Anda melakukan take profit, dan dan berapa batasan risiko / cut loss yang harus Anda lakukan. Menetapkan cut loss tidak harus selalu dilakukan pada semua saham. Anda bisa pelajari disini mengenai cut loss saham: Batas Cut Loss Saham.

Menentukan target jual saham
Menentukan target jual Saham bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu menentukan titik resisten terdekat, resisten krusial, atau menggunakan bantuan indikator Moving Average (MA). Pelajari juga: Cara Menentukan Take Profit dan Cut Loss Saham yang Tepat.

Sedangkan untuk trader harian / intraday trader, Anda juga bisa menentukan target jual Saham dari analisis tape reading. Pelajari juga: Bid Offer Saham (Tape Reading) untuk Trading Cepat.

Baca Juga: Aplikasi Penghasil Uang Terbaik, Adsense Masih Idaman dan Populer

Mematuhi trading plan
Trading plan yang sudah Anda tetapkan ada baiknya Anda patuhi. Sebagai contoh, kalau Anda sudah menetapkan jual Saham saat naik 5%, dan Saham Anda sudah naik 5%, maka juallah Saham Anda berdasarkan trading plan hasil analisa anda.

Jangan berharap atau terus menaikkan target jual anda, karena hal ini berarti Anda memasuki fase greedy (tamak) seorang trader. Banyak trader yang sudah untung tapi karena terus ngarep sahamnya naik terus, justru sebaliknya, Saham yang seharusnya bisa untung, akhirnya turun lagi dibawah harga belinya.

Modifikasi target jual saham
Anda juga boleh merubah target jual Saham anda. Namun dengan catatan, Anda merubah target atas dasar analisa dan pertimbangan yang matang, bukan menaik-turunkan target take profit karena ikut-ikutan trader, atau karena panic selling.

Sebagai contoh, dalam kondisi market yang berubah tren, dari bullish menjadi strong bearish, Anda mungkin perlu menurunkan target profit anda, karena sangat mungkin Saham Anda belum mencapai target profit yang Anda tetapkan, namun harganya sudah turun duluan.

Baca Juga: Jurus Dasar Sebelum Main Trading Forex

3. HOLD SAHAM
Hold adalah keputusan untuk menahan Saham anda. Setelah Anda beli saham, tentu Anda tidak langsung menjualnya. Nah, Anda harus bisa menentukan berapa lama Anda mau hold saham?

Dalam hal ini, Anda bisa mempertimbangkan menggunakan strategi prioritas trading masing2. Sebagai contoh, kalau Anda bertujuan scalping trading, maka Anda tidak perlu hold Saham terlalu lama, karena scalping trading jangka waktunya hanya menitan.

Kalau Anda bertujuan intraday trading, Anda bisa hold Saham Anda sehari sampai tiga harian saja. Kalau Anda swing trading, Anda bisa hold Saham seminggu atau lebih.

Selain itu, sebenarnya ada lagi keputusan wait and see, di mana keputusan ini merupakan keputusan Anda untuk tidak melakukan beli dan jual saham. Anda hanya menunggu, serta mengamati perkembangan market dan saham-saham, karena Anda beranggapan bahwa saat itu adalah saat yang belum tepat untuk membeli saham.

Wait and see juga harus Anda terapkan, karena tidak setiap saat market bagus untuk trading, sehingga Anda harus bijaksana dalam mengambil keputusan trading.

Halaman:

Editor: Jabbar Bahring

Sumber: Media Bisnis

Tags

Artikel Terkait

Terkini

App INDODAX Umumkan Listing Aset Kripto SFP dan FXS

Selasa, 14 Maret 2023 | 12:05 WIB

Ini Cara Buat Frasa Sandi Baru di Pi Network

Senin, 13 Maret 2023 | 17:40 WIB
X