Islam Itu Penyelamat bagi Kaum Hawa

- Selasa, 14 Maret 2023 | 06:22 WIB
FASHIONABLE. Potret cantik Irish Bella yang tengah dilanda keterpurukan usai Ammar Zoni ditahan karena narkoba. (Instagram @_irishbella_)
FASHIONABLE. Potret cantik Irish Bella yang tengah dilanda keterpurukan usai Ammar Zoni ditahan karena narkoba. (Instagram @_irishbella_)

Dan rujukan pertama manusia dalam kehidupan dunianya adalah ibunya. Sejauh-jauh kaki melangkah rujukan ini (Ibu) takkan pernah menghilang.

Pengaruh wanita begitu besar dan menentukan dalam sejarah kehidupan manusia.

Wanitalah yang menjadi penyebab pembunuhan pertama dalam sejarah manusia (Habil dan Qabil).

Wanita banyak menjadi pemain dalam sejarah, baik dengan lakon positif maupun negatif.

Kita mengenal isteri nabi Luth yang menjadi aktor jahat dalam sejarah.

Namun sebaliknya begitu banyak wanita yang telah memainkan peranan positif dalam sejarah kehidupan manusia.

Imra’atu Fir’aun atau isteri Fir’aun misalnya memainkan peranan yang mengharumkan sejarah.

Asia menjadi wanita yang diabadikan dalam Al-Quran. Demikian juga imra’atu ‘Imran kakek nabi Isa AS yang juga terabadikan dalam Al-Qur’an.

Yang pasti begitu banyak orang-orang besar dalam sejarah yang dibesarkan oleh kaum hawa. Siapa yang tidak mengenal Ismail yang dibesarkan oleh Ibu Hajar. Atau sejarah Musa yang diperjuangkan dengan penuh rintangan oleh Ibu dan kakak wanitanya. Bahkan Rasulullah SAW juga diasuh sendiri oleh Ibunya Aminah hingga wafat menjemputnya.

Sayang dalam perkembangan peradaban manusia yang kehilangan jatidiri, wanita kemudian diperlakukan dengan perlakuan yang sangat rendah dan tidak manusiawi. Sejak peradaban China kuno ke peradaban India, bahkan Yunani, Romawi dan Persia, wanita telah ditempatkan pada posisi yang sangat tidak layak. Masa-masa itu wanita dipandang sebagai obyek pemuas nafsu kaum pria.

Hingga di saat-saat Rasulullah diutus di tanah Arab wanita telah diposisikan pada posisi yang tidak saja rendah. Tapi sangat jahat dan tidak manusiawi. Wanita dianggap properti yang layak di wariskan dan diperjual belikan. Bahkan puncaknya kaum pria malu memiliki anak perempuan karena dianggap beban dan memalukan. Akibatnya anak-anak perempuan ketika itu banyak yang dikubur hidup-hidup.

Demikian seterusnya hingga di saat manusia merasa atau mengaku memasuki era kehidupan modern yang dianggap beradab (civilized). Wanita justeru dipolesi dengan polesan-polesan semu. Namun hakikat dan realitanya wanita ditempatkan pada posisi “modern slavery” yang menyedihkan.

Perlakuan bangsa Eropa kepada kaum wanita, yang juga mendapat pembenaran dari tokoh-tokoh agama di masa lalu membawa kepada kebangkitan emansipasi wanita yang diakui sebagai gerakan pembebasan wanita. Gerakan emansipasi terlahir di Eropa dan oleh wanita Eropa yang merasa tidak mendapatkan hak-haknya sebagai manusia.

Gerakan emansipasi wanita ini kemudian dibalik (twisted) seolah-olah terlahir untuk membebaskan wanita-wanita Muslimah. Sehingga seringkali gerakan atau organisasi-organisasi wanita Barat melakukan ekspansi ke dunia Islam dengan propaganda membebaskan dan mengangkat derajat kaum wanita. Padahal permasalahan mendasar dan esensial ada pada bagaimana mereka memperlakukan kaum wanitanya.

Wanita dalam Islam

Halaman:

Editor: Jabbar Bahring

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Islam Itu Penyelamat bagi Kaum Hawa

Selasa, 14 Maret 2023 | 06:22 WIB

Gaji itu Rezeki, Tapi Rezeki Bukan hanya Gajimu

Selasa, 17 Januari 2023 | 01:30 WIB

Tawaf, Sa’i dan Kehidupan Dunia

Selasa, 12 Juli 2022 | 13:55 WIB

Transformasi dari salah ke saleh

Rabu, 16 Februari 2022 | 23:29 WIB

Faktor Kamala Harris di Pilpres AS

Rabu, 19 Agustus 2020 | 09:17 WIB

Seberapa Besar Anda Percaya Jagoan Anda di Pilkada?

Rabu, 19 Agustus 2020 | 09:06 WIB

Berapa Jumlah Batu Yang Dibutuhkan Sisifus?

Senin, 8 Juni 2020 | 11:42 WIB

Palu Arit di Merah Putih

Sabtu, 30 Mei 2020 | 15:09 WIB
X