Angklung berasal dari 400 tahun yang lalu di Jawa Barat, Indonesia.
Penduduk desa percaya bahwa suara bambu dapat menarik perhatian Déwi Sri, dewi padi dan kemakmuran.
Setiap tahun, pengrajin terbaik desa menggunakan bambu hitam khusus untuk membuat angklung.
Pada musim panen, mereka mengadakan upacara dan memainkan angklung dengan harapan dewa akan memberkati mereka dengan hasil panen yang subur.
Alat musik ini masih menjadi pokok budaya Indonesia dan seringkali pemerintah menyelenggarakan pertunjukan angklung untuk menyambut tamu terhormat di Istana Kepresidenan.
Suara angklung yang menggembirakan dapat didengar di ruang kelas di seluruh dunia karena ini adalah cara yang bagus bagi guru untuk memperkenalkan musik dan budaya Indonesia kepada siswa.
Tak heran jika Doodle turut menampilkan Angklung di halaman utama hari ini. *
Artikel Terkait
Google Doodle Jepang Meriahkan Hari Hinamatsuri (雛祭り, ひなまつり)
Google Doodle Singapura Mengenang Dr Maggie Lim
Polisi Sita Akun Google Drive Dea OnlyFans, Berisi Video Porno
Profil Herawati Diah, Jurnalis Perempuan Indonesia yang Muncul di Doodle Google
Seorang Komedian Membeli Konten Porno 1 Google Drive dari Dea OnlyFans
Dibombardir ARMY, Rating Like InsertLive Turun 1% di Google
Ultah ke-71 Charlie Hill Dirayakan Google Doodle
Rasuna Said Tema Doodle Google
Gorengan Khas Banyumas Tempe Mendoan jadi Doodle Google
Raja Haji Ahmad, Pahlawan Nasional Keturunan Bugis yang Dikenang Google