BERITABULUKUMBA.COM - Sejumlah warganet melakukan protes terkait pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 10 Juli 2022 yang dikeluarkan pemerintah.
Menanggapi hal itu Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama, Adib angkat bicara.
Dia memaparkan perbedaan waktu Idul Adha disebabkan karena letak Arab Saudi lebih barat dari Indonesia.
Baca Juga: Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha 2022
“Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, sehingga hilal justru mungkin terlihat di Arab Saudi,” terang Adib di Jakarta, Jumat (1/7/2022) dikutip dari web resmi Kemenag.
Semakin ke arah barat dan bertambahnya waktu, maka posisi hilal akan semakin tinggi dan semakin mudah dilihat.
Sementara, kata dia, letak geografis Arab Saudi berada di sebelah barat Indonesia, sehingga pada tanggal yang sama posisi hilal di sana lebih tinggi.
Baca Juga: Kemenag: Idul Adha Jatuh Tanggal 10 Juli 2022
“Jadi kurang tepat jika memahami karena Indonesia lebih cepat 4 jam dari Arab Saudi, maka Indonesia mestinya melaksanakan Hari Raya Iduladha 1443 H juga lebih awal. Jelas pemahaman ini kurang tepat,” katanya.
Artikel Terkait
Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Adha Jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022
Menjelang Idul Adha, Wapres: Pemerintah Siap Jaga Kecukupan Stok Daging Kurban
Hari Raya Idul Adha 1443 H Ditentukan Petang Hari Ini
Kemenag: Idul Adha Jatuh Tanggal 10 Juli 2022
Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha 2022