Bupati AM Sukri Sappewali mewanti-wanti agar dalam proses pembayaran tanah tersebut diberikan langsung kepada pemiliknya, tidak boleh ada yang diwakili, dan tidak boleh ada pemotongan pembayaran oleh pihak-pihak tertentu.
Di akhir pertemuan, AM Sukri Sappewali meminta kembali kesediaan warga yang hadir, “Apakah bapak ibu sekalian bersedia lahannya digunakan untuk pembangunan bandara,” tanyanya.
Warga yang hadir pun serentak mengatakan bersedia. Salah seorang tokoh masyarakat Desa Ara, H Amiruddin mengungkapkan kesyukurannya oleh karena pelaksanaan pembangunan bandara yang dimulai dengan proses pembebasan lahan telah dilakukan oleh pemerintah. “Ini adalah anugerah bagi masyarakat, Bontobahari, oleh karena tidak semua wilayah di Indonesia menjadi titik lokasi bandara,” ungkap mantan legislator ini.
Usai pertemuan, Bupati AM Sukri Sappewali bersama rombongan meninjau lokasi pembangunan bandara yang terletak di jalan poros menuju Desa Ara.