BERITABULUKUMBA.COM -- Setelah melewati tahapan perencanaan pembangunan Bandar Udara (bandara) yang terletak di Kecamatan Bontobahari, kini prosesnya memasuki tahapan persiapan pengadaan tanah. Proses persiapan ini dimulai dengan pertemuan pemberitahuan rencana pengadaan tanah untuk lahan pembangunan bandara kepada masyarakat, khususnya kepada pemilik lahan yang akan dibebaskan.
Kegiatan pemberitahuan pengadaan tanah bandara yang digelar di aula pertemuan Desa Ara Kecamatan Bontobahari ini dipimpin langsung oleh Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali yang didampingi oleh Tim Persiapan Pengadaan Tanah Provinsi Sulawesi Selatan, serta beberapa kepala perangkat daerah, Kamis 10 Oktober 2019.
Tim Persiapan Pengadaan Tanah Provinsi Sulawesi Selatan, Fakhruddin mengungkapkan rencana luas lahan pembangunan bandara yang terletak di Desa Ara dan Kelurahan Tanah Lemo ini seluas kurang lebih 78,35 hektar. Dalam proses pengadaan tanah tersebut, lanjutnya ada tahapan yang dilaksanakan, yaitu tahap persiapan dan tahapan pelaksanaan.
Tahapan persiapan dimulai dengan kegiatan pemberitahuan, lalu pendataan awal, dan konsultasi publik. Di proses pendataan awal, akan dilakukan peninjauan lapangan, pengumpulan alas hak atau bukti kepemilikan untuk kemudian dibuatkan daftar pemilik lokasi.
“Setelah tahapan persiapan ini selesai maka akan ada SK Gubernur terkait Penetapan Lokasi Pembangunan Bandara yang dilampiri dengan berita acara dan peta lokasi,” bebernya.
Ketika SK Gubernur tentang penetapan lokasi tersebut sudah ada, tambah Fakhruddin, maka dilanjutkan dengan tahapan pelaksanaan, yaitu penilaian terhadap harga tanah yang dilakukan oleh penilai independen (Tim Appraisal) yang menentukan berapa nilai penggantian wajar yang akan diberikan kepada pemilik lahan, lalu kemudian dilanjutkan dengan tahapan pembayaran. Dari data awal, jumlah pemilik lahan yang akan diganti untung sebanyak 60 orang.
Salah seorang perwakilan masyarakat dari Kelurahan Tanah Lemo, Sopyan mempertanyakan berapa harga penggantian yang akan diberikan kepada pemilik, Fakhruddin menanggapi bahwa pihaknya tidak bisa menentukan, karena belum masuk pada tahapan tersebut. Saat ini yang dilakukan baru pada tahap persiapan.