MAKASSAR, BB - Jepang merupakan negara yang mayoritas warganya menganut agama Shinto. Bagi penganut agama Shinto, fungsi altar suci atau biasa disebut Butsudan bisa lebih dari segalanya. Batsudan sendiri berfungsi sebagai alat penyimpanan benda keagamaan atau abu jenazah keluarga yang diistimewakan.
Sungguh mengejutkan, ternyata Butsudan yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah itu diimpor dari Indonesia. Adalah PT Maruki Internasional yang memproduksi Butsudan istimewa yang terbuat dari kayu Eboni ini. PT Maruki Internasional sendiri merupakan perusahaan khusus pembuat Butsudan yang berpusat di Makassar.
Pada setiap paket Butsudan yang diproduksi PT Maruki tercantum di kemasan kardus 'Made in Indonesia'. Selain dari kayu Eboni, Butsudan yang diproduksi PT Maruki juga terbuat dari kayu Amara, Jati dan Sonokling.
Faktanya perusahaan pembuatan Butsudan di Makassar, Sulawesi Selatan ini dirintis oleh Nurdin Abdullah, Guru Besar Ilmu Kehutanan Universitas Hasanuddin yang juga Bupati Bantaeng, pada tahun 1997 silam bersama Mr. Kobayashi, pengusaha asal Jepang, di lahan seluas 10 hektar di Keluarga Kapasa, Kecamatan Biringkanaya, Makassar seperti dikutip detikFinance, Kamis (11/9/2014).
"Setiap tahun kami menargetkan sebanyak 7.800 set Butsudan diekspor ke Jepang, dengan kisaran US$ 8 juta, di setiap kota di Jepang kami memiliki showroom yang memajang beragam jenis Butsudan," ujar GM Produksi PT Maruki Internasional Andi Amin.
Amin menambahkan saat ini perusahaannya mempekerjakan lebih dari seribu karyawan, yang 200 orang di antaranya merupakan tenaga pengukir terampil dari Jepara, Bali dan Makassar. Selain itu, PT Maruki juga mempekerjakan 4 tenaga kerja asal Jepang sebagai tim Quality Control.