BERITABULUKUMBA.COM - Berbagai jenis makanan olahan mulai dari nugget hingga burger memang amat sulit ditolak. Melihat gambarnya yang terpajang di etalase beberapa restoran cepat saji pun bisa membuat Anda tergiur hingga menelan ludah.
Namun, sebuah studi terbaru mengungkap konsumsi rutin makanan olahan bisa berdampak pada menurunnya memori seseorang.
Penelitian dari The Ohio State University ini telah diterbitkan dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity pada 2021.
Baca Juga: Disparpora Dorong Kegiatan Pramuka di Tempat Wisata Bulukumba
Peneliti melibatkan dua kelompok tikus uji, satu muda dan satu lebih tua, dimana mereka diberi asupan makanan olahan atau junk food.
Setelah empat minggu, kelompok tikus yang lebih tua gagal dalam serangkaian tes kognitif.

Mereka tidak bisa mengingat tempat-tempat yang baru saja dikunjungi, dan tidak menunjukkan rasa takut ketika menghadapi tanda-tanda bahaya yang akan datang. Tapi tikus yang lebih muda tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan ingatan.
Baca Juga: Bandar Judi Dibekuk Polisi Akibat Rumah Dijadikan Bisnis Kupon Togel
Begitu pula dengan kelompok kontrol, baik tua maupun muda yang diberi asupan non-olahan, terdiri dari campuran protein, karbohidrat kompleks, dan lemak yang sehat.
"Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan olahan dapat menghasilkan defisit memori yang signifikan dan tiba-tiba,” kata penulis utama studi, Ruth Barrientos eperti dilansir dari laman First for Women, Selasa (4/7/2022).
Apa yang terjadi pada otak kelompok tikus lebih tua, sehingga mereka lupa di mana mereka berada dan tidak merespons bahaya? Masalahnya terletak pada hippocampus, yang memainkan peran besar dalam pembelajaran, memori, dan amigdala yang mengatur emosi.
Baca Juga: Bahaya, Posisi Tidur Sambil Duduk Fatal untuk Kesehatan Jantung
Para peneliti menemukan bahwa diet tinggi karbohidrat olahan memicu respons peradangan di daerah otak tikus yang lebih tua. Ini membuat mereka tidak ingat ruangan yang baru didatangi, menunjukkan masalah dengan hippocampus dan gagal menanggapi isyarat bahaya, menunjukkan kerusakan pada amigdala.
Artikel Terkait
Kepemimpinan BUMN Lebih Tuntas Bawa BRI Tuai Kinerja Positif
Bahaya, Posisi Tidur Sambil Duduk Fatal untuk Kesehatan Jantung
Disparpora Dorong Kegiatan Pramuka di Tempat Wisata Bulukumba
Aplikasi Instagram Tidak Baik-baik Saja! Sedang Eror
Bandar Judi Dibekuk Polisi Akibat Rumah Dijadikan Bisnis Kupon Togel