BERITABULUKUMBA.COM - Para peneliti menilai ketika seseorang tidur dengan posisi tubuh dalam keadaan tegak dapat
menyebabkan efek sleep apnea. Jika dibiarkan, itu dapat menyebabkan masalah parah yang melibatkan jantung.
Apnea tidur obstruktif terbukti bisa meningkatkan risiko serangan jantung berulang, strok, dan detak jantung tidak normal.
Tidur dengan posisi tegak juga dapat meningkatkan resiko pembentukan gumpalan darah yang berujung pada pembekuan darah (blood clot).
Baca Juga: Radar Bogor Group Promosikan Wisata Bulukumba di Tiktok
Masalah mungkin timbul jika aliran darah terhambat ketika tidur dalam posisi itu.
Berbeda dengan seseorang yang tidur dengan cara berbaring secara horizontal di tempat tidur, di mana jarang ada cukup gradien yang memengaruhi aliran darah ke anggota tubuh.
Menurut para peneliti dari Harvard Health seperti dikutip Beritabulukumba.com dari laman PMJ News melansir Express pada, Rabu (6/7/2022).
Baca Juga: Empat Pelajar Bulukumba Lolos PIR Nasional di NTB
"Tidur sambil duduk di kursi malas dalam beberapa kasus dapat meningkatkan risiko trombosis vena dalam," ujarnya.
Artikel Terkait
Cegah Hipertensi, Ini Lima Manfaat Konsumsi Keju Baik untuk Tulang
Mujarab, Tiga Jus Buah dan Sayur Ini Dipercaya Ampuh Atasi Hipertensi
Kabar Duka, Musisi Senior Legendaris Bob Tutupoly Meninggal Dunia
Kepemimpinan BUMN Lebih Tuntas Bawa BRI Tuai Kinerja Positif
Radar Bogor Group Promosikan Wisata Bulukumba di Tiktok
Empat Pelajar Bulukumba Lolos PIR Nasional di NTB
Idul Adha 10 Juli Diprotes, Kemenag: Pemahaman Kurang Tepat