Bahaya Risiko Obesitas dan Stroke, Ahli: Berpuasa di Bulan Ramadhan Solusinya

Jakarta, Beritabulukumba.com - Kejadian stroke sangat penting untuk diketahui tanda dan gejala nya oleh pasien, keluarga, teman, dan masyarakat sekitar.

Karena kejadian stroke adalah kejadian gawat darurat yang harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan segera guna mencegah kematian dan kecacatan pada pasien.

Sejumlah pakar dan ahli kesehatan mengungkap puasa sebulan penuh yang dilakukan umat Islam tak hanya memberikan manfaat secara spiritual.

Baca Juga: Cegah Bau Mulut Saat Berpuasa, Berikut Tiga Cara Jitu Terbukti Ampuh

Dikutip Beritabulukumba.com dari laman PMJ News melansir dailytimes.com.pk, Sabtu (25/3/2023). Ibadah wajib di bulan Ramadhan ternyata bermanfaat secara fisik dan mental.

Presiden Asosiasi Dokter Kader Umum (GCDA), Punjab, dr Masood Shaikh mengatakan ketika seseorang berpuasa, jumlah sel otak meningkat dan kinerja kognitif meningkat.

"Penurunan kadar kortisol selama Ramadhan mengurangi ketegangan dan tekanan psikologis," ujar dr Masood Shaikh.

Baca Juga: PinjamYuk! Install Sekarang, Aplikasi Pinjaman Online Tunai Proses Cepat

Masood menyebut 61,7 persen umat Islam tinggal di kawasan Asia-Pasifik, yang menangani ancaman diabetes dan obesitas.

Menurutnya, puasa mengurangi kemungkinan obesitas, penyakit jantung, dan stroke.

Puasa juga dipercaya dapat mengurangi ukuran perut, menghilangkan polusi dari tubuh, dan secara keseluruhan memiliki pengaruh yang bermanfaat bagi kesehatan.

Baca Juga: Apakah Pi Network Penipuan atau Scam? Hanya Waktu Dapat Menjawab

Dengan berpacu selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, nafsu makan berkurang dan ukuran perut juga berkurang.

Sehingga nafsu makan tetap rendah bahkan setelah Ramadhan dan obesitas berkurang.