BERITABULUKUMBA.COM - Tujuh jemaah haji Indonesia jatuh sakit dan dirujuk ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah dalam melakukan perawatan lebih lagi pasca pelaksanaan wukuf di Arafah.
Wukuf ini sendiri merupakan serangkaian kegiatan utama dalam ibadah haji. Bahkan, inti ibadah haji adalah wukuf. Bila rangkaian kegiatan haji ini terlewatkan, maka tidak sah ibadah hajinya.
Adapun pasien jemaah haji yang dirawat di Pos Layanan Kesehatan Arafah lantaran mengalami heat stroke (sengatan panas).
Baca Juga: Berlibur ke Korsel, Jangan Lupa Nikmati Pesona Wisata Ini
Kepala Pos Layanan Kesehatan Arafah Agus Sultoni kepada media, di Arafah, Jumat (8/7/2022) sore menerangkan.
"Saat ini masih ada tujuh pasien yang dirawat. Jika sampai pukul 21.00 mereka belum stabil akan dirujuk ke KKHI," terangnya.
Sejak Kamis (7/7/2022) sampai selesai pelaksanaan wukuf, pos layanan kesehatan di Arafah telah merawat 80 jemaah haji Tanah Air.
Baca Juga: BRI Denpasar Bantah Aplikasi Dijebol, Nasabah Korban Kejahatan Social Engineering
Sebagian besar Jemaah yang dirawat mengalami sengatan panas karena terpapar langsung matahari.
Para jemaah juga sebelumnya memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Akibat heat stroke dan penyakit komorbid yang dimiliki kambuh kembali, pasien pingsan dan suhu tubuh mencapai 41 derajat celcius.
Baca Juga: #SaatnyakeKoreaLagi, Persiapkan Diri Nikmati Serunya Liburan Ke Korea!
"Penanganan pertama pada kasus jemaah heat stroke dengan pakai rompi penurun suhu untuk menurunkan suhu tubuh pasien yang tinggi," tandasnya. ***
Artikel Terkait
Disparpora Raih Banyak Capaian dan Prestasi, Daud Kahal: Memotivasi Kami Terus Bekerja
BRI Denpasar Bantah Aplikasi Dijebol, Nasabah Korban Kejahatan Social Engineering
Berlibur ke Korsel, Jangan Lupa Nikmati Pesona Wisata Ini
#SaatnyakeKoreaLagi, Persiapkan Diri Nikmati Serunya Liburan Ke Korea!
Polisi Pastikan Medina Zein dalam Keadaan Sehat, Pengakuannya Idap Bipolar Tak Terbukti