Ketat, Dirut BRI Sunarso Beberkan Faktor Penentu Industri Perbankan Modern

- Senin, 30 Januari 2023 | 07:56 WIB
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso (Beritabulukumba.com)
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso (Beritabulukumba.com)



Jakarta, Beritabulukumba.com - Industri perbankan nasional di masa depan (modern) akan ditentukan oleh beberapa faktor.

Mulai dari bonus demografi, praktik ESG hingga keberadaan financial technology (fintech).

Hal itu diungkap Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI Komisi XI Jakarta, Selasa (24/1).

Baca Juga: Gandeng FHCI, BRI Kembali Buka Program Magang Generasi Bertalenta 2023

Sunarso menjelaskan, yang pertama adalah bonus demografi penduduk, “Jadi tren jumlah penduduk usia produktif akan meningkat mencapai 64% pada tahun 2030 nanti, ini sudah barang tentu adalah hal yang positif,” imbuhnya.

Kemudian yang kedua adalah perubahan perilaku nasabah jadi transaksi digital payment meningkat lebih dari 30% sedangkan transaksi cash itu sekarang sudah turun tinggal 10% saja dan yang ketiga adalah implementasi praktik keuangan berkelanjutan Environmental, Social & Governance (ESG).

“Concern investor terhadap aspek ESG berpengaruh terhadap perubahan tata kelola dan bisnis perbankan,” tambah Sunarso.

Baca Juga: Kinerja Cemerlang, Dirut BRI Sunarso Banjir Apresiasi

Selanjutnya yang keempat low interest rate environment, tren penurunan credit yield berdampak pada Net Interest Margin yang semakin tertekan.

“Kalau kita lihat di 2020 itu NIM bisa lebih 10% tapi 2022 ini hanya sekitar 6% sehingga saya pikir bank tetap didorong untuk memperluas fungsi intermediasinya karena dalam presentasi itu NIM-nya itu makin kecil. Kalau mau laba besar berarti ya harus nyari nasabah sebanyak-banyaknya kira-kira begitu gambarannya,” urai Sunarso.

Kemudian kelima utilisasi data dan teknologi itu semakin dominan jadi penggunaan data analitik untuk mempercepat proses bisnis kredit underwriting dan marketing. Dan yang terakhir, yang keenam adalah kompetisi dengan fintech.

“Jadi persaingan yang semakin ketat seiring dengan hadirnya pemain-pemain non-bank seperti fintech dengan berbagai dinamikanya,” pungkasnya. ***

Editor: Jabbar Bahring

Sumber: BRI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Giliran BNI Mobile Banking Gagal Login, Error Kah?

Selasa, 28 Februari 2023 | 01:20 WIB

Ini Perusahaan Asuransi Terbaik di Australia

Minggu, 26 Februari 2023 | 10:21 WIB
X