Dilarang Pemerintah, Thrifting atau Cakar Impor Ternyata Gaya Hidup Hemat

- Senin, 20 Maret 2023 | 19:20 WIB
soal impor pakaian bekas (thrifting), Pemerintah Kota Bandung menyatakan, itu kewenangan pemerintah pusat, dan idealnya bukan sekedar larangan perlu solusi (dok. bandung.co.id)
soal impor pakaian bekas (thrifting), Pemerintah Kota Bandung menyatakan, itu kewenangan pemerintah pusat, dan idealnya bukan sekedar larangan perlu solusi (dok. bandung.co.id)

Jakarta, Beritabulukumba.com - Thrifting atau belanja barang bekas telah menjadi tren yang semakin populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Berbagai faktor telah mendorong masyarakat untuk mulai mempertimbangkan untuk membeli barang bekas, antara lain untuk menghemat uang.

Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta untuk mendukung gerakan ekonomi berkelanjutan.

Baca Juga: Mari Belajar Huruf Hijaiyah, Metode Cepat dan Mudah Dipahami

Di Indonesia, thrifting telah menjadi kegiatan yang semakin banyak diminati, terutama di kalangan anak muda.

Ada banyak toko online dan toko fisik yang menawarkan barang-barang bekas yang masih layak pakai dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan barang baru.

Selain itu, beberapa komunitas thrifting juga telah berkembang di beberapa kota besar di Indonesia, di mana anggota komunitas dapat bertukar atau menjual barang bekas yang masih baik kualitasnya.

Baca Juga: Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp195 Triliun Jelang Idul Fitri

Meskipun thrifting di Indonesia semakin populer, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh industri ini di negara ini.

Salah satunya adalah kurangnya regulasi yang jelas terkait dengan penjualan barang bekas.

Beberapa toko online yang menjual barang bekas di Indonesia tidak selalu menyediakan informasi yang cukup mengenai kondisi barang yang dijual, sehingga konsumen dapat kecewa setelah membeli barang tersebut.

Selain itu, masih ada stigma negatif terkait dengan membeli barang bekas di Indonesia.

Beberapa orang masih berpikir bahwa membeli barang bekas adalah tanda kemiskinan atau tidak mampu membeli barang baru, sehingga tidak sedikit orang yang enggan untuk membeli barang bekas.

Namun, jika ditangani dengan baik, thrifting dapat menjadi solusi yang baik untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan untuk menghemat uang.

Halaman:

Editor: Jabbar Bahring

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X