Jakarta, Beritabulukumba.com – Sistem penambangan mata uang dgital (kripto) memang selalu unik dan berbeda sistem.
Jika di Pi Network penambang bisa santai jika sudah mengumpulkan banyak koin.
Berbeda dengan di aplikasi Ice Network yang bakal boncos jika santai alias tidak aktif.
The total supply of ice coins is influenced by various factors such as the number of registered users, active miners, events like halving, bonuses, and slashing. As a result, it is currently not possible to determine the exact total supply until Phase 1 is completed.
Unlike…
— ice: Decentralized Future (@ice_blockchain) July 18, 2023
Jika dalam beberapa waktu miners tidak menambang koin Ice, maka saldo penambangan akan berkurang.
Hal itu membuat total suplai ice coin tidak dapat dihitung karena tergantung kepada beberapa faktor.
“Total suplai ice coin dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jumlah pengguna terdaftar, penambang aktif, event seperti halving, bonus, dan slashing,” tulis akun resmi Ice di Twitter @ice_blockchain menjawab pertanyaan anggotanya, Selasa (18/7).
Ice menekankan bahwa Ice tak seperti proyek lain yang bisa dengan santai tidak melakukan apa-apa saat merasa memiliki banyak koin.
Karena Ice memiliki fitur unik yang mengurangi jumlah saldo saat user tidak aktif menambang.
“Tidak seperti proyek lain, di ice, jika Anda tidak berpartisipasi aktif, Anda mungkin mengalami pengurangan saldo koin karena mekanisme pemotongan,” tulisnya lagi.
Fitur unik ini juga menyulitkan untuk memprediksi total pasokan koin Ice setelah Tahap 1.
“Karena sangat bergantung pada tingkat aktivitas pengguna.Akibatnya, saat ini tidak mungkin untuk menentukan total pasokan yang tepat hingga Tahap 1 selesai,” tutupnya. ***
Komentar