BULUKUMBA, – Beberapa jam menjelang hari pencoblosan, Pilkada Bulukumba 2024 semakin memanas.
Pendukung pasangan calon JADIMI diduga berupaya menjatuhkan Paslon 02, Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf, dengan tudingan politik uang.
Beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan sejumlah orang menangkap seseorang yang diduga tengah membagi-bagikan amplop berisi uang.
Kejadian tersebut disebut-sebut berlangsung di Kecamatan Bontotiro.
Namun, pihak Paslon 02 membantah keterlibatan mereka dalam insiden tersebut
Malah paslon 01 diduga melakukan politik uang lewat kartu rakyat.
Di masa tenang, warga menemukan adanya pembagian kartu rakyat Jadimi ke rumah masyarakat.
Mereka menjanjikan warga penerima kartu akan mendapat sapi atau uang sejumlah Rp5 juta.
“Kami sudah laporkan ke panwas, ada bukti kartu dibagi warga dijanjikan menerima uang 5 juta bagi pemilih yang menerima kartu,” kata Rian, warga yang melaporkan dugaan kecurangan pada Pilkada itu di Kantor Panwas Kecamatan Bulukumpa, Selasa malam 26 November 2024.
Kartu rakyat ini juga viral setelah video seorang perempuan yang mengungkap pembodohan kartu rakyat yang dibagi saat masa tenang.
“Janganki mau percaya ini kartu yang dibagi malam penciblosan. Ini pembodohan isinya barcode konser,” katanya di video beredar.
Juru bicara Paslon 02, Andi Faizal Achmad, menegaskan bahwa paslon HB tidak melakukan politik uang seperti yang dituduhkan.
“Itu bukan bagian dari tim kami. Kami menduga ini hanya akal-akalan lawan politik untuk memfitnah dan menjatuhkan paslon kami,” tegas Andi Faizal, Selasa malam, 26 November 2024.
Pihaknya meminta Panwaslu menindaklanjuti laporan penemuan kartu rakyat yang diduga modus politik uang di masa tenang.
Komentar