Fahidin: Andi Utta – Edy Manaf Berhasil Naikkan Pertumbuhan Ekonomi Bulukumba Pasca Pandemi

BULUKUMBA – Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bulukumba, menjadi salah satu pembahasan dalam debat kandidat Pilkada Bulukumba 2024, Minggu (3/11/2024) lalu.

Dua pasangan calon, saling adu data terkait dengan pertumbuhan ekonomi di kabupaten berjuluk Butta Panrita Lopi ini.

Paslon nomor urut 1, Tomy Satria Yulianto, mengakui jika di masa pemerintahannya lalu, pertumbuhan ekonomi Bulukumba memang jeblok hingga 0,43 persen.

Itu disebabkan karena dampak pandemi Covid 19 yang melanda dunia kala itu.

Advertisement

“Pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 itu bukan 0,0 tapi 0,43. Tolong dikoreksi oleh Bappeda. Bahwa pertumbuhan ekonomi kita 0,43 di tengah pandemi,” kata Tomy Satria.

Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintahan Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf.

Keduanya harus memulihkan kondisi ekonomi Bulukumba yang sedang terpuruk di awal pemerintahannya.

Wakil Ketua DPRD Bulukumba, Fahidin HDK, membenarkan hal tersebut.

Advertisement

Menurut Fahidin, kondisi Bulukumba di awal pemerintahan HB memang sedang dalam kondisi kurang baik.

Namun, setahun setelahnya, Andi Utta – Edy Manaf berhasil mengangkat pertumbuhan ekonomi Bulukumba dari 0,43 persen menjadi 4,36 persen.

“Iya, dibanding provinsi mengalami kontraksi 0,7 persen, secara nasional minus 2,07 persen. Tetapi pada tahun 2021 kita mengalami lompatan, menjadi 4,36 persen,” jelas Fahidin.

“Itu artinya, pemerintah bisa dengan sigap memulihkan ekonomi yg porak poranda, pemerintah hari ini cepat move on,” lanjutnya.

Advertisement

Fahidin juga mengomentari pertumbuhan Bulukumba di sektor pariwisata.

Yang sebelumnya paling tinggi hanya Rp 4 miliar, dan di pemerintahan Harapan Baru pernah menembus di angka Rp 8 miliar.

“Dan sekarang targetnya itu Rp 12 miliar, dan realisasinya sudah hampir Rp 6 miliar per Agustus 2024 kemarin,” jelas Fahidin.

Artinya, lanjut Fahidin, pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata pun mengalami peningkatan.

Advertisement

Pemerintah saat ini pun mencintai budaya dan tradisi sebagai warisan yang harus dijaga.

“Heritage, pemerintah hari ini mencintai budaya, menempatkan Pinisi di atas bangunan modern, karena ini warisan dunia yang harus kita jaga,” tegas Fahidin.

“Dan sama dengan Gedung Ammatoa yang saat ini sedang dibangun, itu karena bentuk kecintaan terhadap budaya kita di Kajang,” pungkasnya. ***

Advertisement

*Disclaimer: 
Informasi dalam website ini disediakan hanya untuk tujuan informasi umum, bukan saran keuangan atau investasi. Pembaca bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan mereka. Selalu lakukan riset mandiri sebelum membuat keputusan terkait keuangan Anda.

Komentar