Jakarta, Beritabulukumba.com – Senam artistik, salah satu cabang olahraga yang paling bergengsi di ajang Olimpiade, menjadi tema Doodle Google tanggal 30 Juli 2024.
Sejarah panjang dan kaya dari senam artistik dimulai sejak Olimpiade pertama era modern pada tahun 1896 di Athena.
Senam artistik diperkenalkan pada Olimpiade pertama tahun 1896 dan telah menjadi bagian dari setiap edisi Olimpiade sejak saat itu.
Kompetisi ini awalnya hanya diikuti oleh pria selama 32 tahun, hingga Olimpiade 1928 di Amsterdam ketika wanita diizinkan untuk berpartisipasi.
Pada tahun 1952, program pertandingan wanita diperluas menjadi tujuh nomor dan distabilkan menjadi enam nomor pada Olimpiade 1960 di Roma. Sementara itu, program pria melibatkan delapan nomor pertandingan.
Didirikan pada tahun 1881, Federasi Senam Internasional (FIG) adalah federasi olahraga internasional tertua di dunia.
Asal usul senam berawal dari zaman kuno, di mana senam direkomendasikan oleh para filsuf sebagai cara untuk menggabungkan latihan fisik dengan aktivitas intelektual.
Popularitasnya terus meningkat pada abad ke-19, yang ditandai dengan semakin banyaknya kompetisi yang diadakan, termasuk kompetisi senam di Olimpiade Athena 1896.
Senam artistik terdiri dari berbagai kompetisi individu dan tim, masing-masing dengan peralatan khusus yang dibedakan berdasarkan gender.
Pria berkompetisi di enam alat: lantai, kuda pelana, gelang, lompat, palang sejajar, dan palang horizontal.
Sementara itu, wanita berkompetisi di empat alat: lompat, palang tidak rata, balok keseimbangan, dan lantai. Setiap alat menuntut keterampilan unik yang meliputi kekuatan, kelincahan, koordinasi, dan ketepatan.
Sistem penilaian senam artistik mengalami perubahan signifikan pada tahun 2005.
Hingga tahun 2004, penilaian dilakukan dengan skala maksimal 10 poin. Namun, sejak 2005, metode penilaian berubah menjadi kombinasi skor D (tingkat kesulitan/isi latihan) dan skor E (pelaksanaan), yang memungkinkan variasi yang lebih besar dalam penampilan para atlet.
Perubahan ini pertama kali dipertimbangkan setelah Olimpiade Montreal 1976, di mana pesenam Rumania, Nadia Comaneci, menjadi atlet pertama yang mencetak skor sempurna 10,0 dalam rutinitasnya di palang bertingkat selama kompetisi beregu. ***
Komentar