Jakarta, Beritabulukumba.com – Pi Network dan mata uang kripto lainnya memiliki sejumlah perbedaan mendasar yang mempengaruhi cara mereka digunakan dan diperlakukan oleh masyarakat serta investor.
Kripto konvensional dikenal sebagai aset investasi dengan harga yang ditentukan di bursa melalui mekanisme penawaran dan permintaan.
Harga kripto sangat volatil, sering berubah dengan cepat, dan sering kali dipengaruhi oleh aksi para investor besar yang mendominasi pasar.
Sebaliknya, Pi Network dirancang sebagai mata uang global yang nilai stabilnya ditentukan oleh konsensus komunitas globalnya.
Dengan tujuan menjadi alat tukar universal, Pi memungkinkan penggunanya untuk menambang langsung dari ponsel mereka, menjadikannya lebih mudah diakses oleh semua kalangan tanpa perlu investasi besar awal.
Stabilitas nilai Pi didukung oleh kerjasama dengan investor dan pengembang besar yang menciptakan ekosistem kuat sebelum peluncuran resmi.
Likuiditas dalam dunia kripto konvensional sering kali tidak terjamin, dengan banyak proyek yang gagal setelah euforia awal di bursa.
Namun, Pi Network berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan menjamin sumber likuiditas melalui kolaborasi strategis.
Berbagai platform utilitas yang dibangun dalam ekosistem Pi Network bertujuan untuk memastikan penggunaannya yang luas dan stabil, sehingga nilai Pi dapat diandalkan dalam berbagai transaksi sehari-hari.
Perbedaan fundamental lainnya adalah dominasi pasar.
Kripto konvensional cenderung dikendalikan oleh investor kaya yang memiliki aset besar, sedangkan Pi Network berupaya untuk mencegah dominasi ini dengan memungkinkan siapa saja menambang Pi melalui perangkat mobile mereka.
Hal ini memastikan distribusi yang lebih merata dan mengurangi risiko manipulasi harga oleh pihak-pihak tertentu.
Perbedaan Pi Network dengan Kripto Lain
1. Sebagai Aset Investasi
Kripto konvensional seperti Bitcoin dan Ethereum umumnya dilihat sebagai aset investasi.
Investor membeli aset ini saat harga rendah dan menjualnya saat harga naik untuk mendapatkan keuntungan.
Harga aset kripto ini ditentukan di bursa oleh mekanisme penawaran dan permintaan, dan sangat dipengaruhi oleh promosi serta spekulasi pasar.
Sebaliknya, Pi Network tidak dirancang sebagai aset spekulatif melainkan sebagai mata uang global yang dapat digunakan oleh semua orang di seluruh dunia.
Nilainya tidak hanya bergantung pada bursa, tetapi ditentukan oleh komunitas global Pi melalui sistem konsensus.
2. Volatilitas dan Likuiditas
Kripto konvensional terkenal dengan volatilitasnya yang tinggi. Harga dapat berubah drastis dalam waktu singkat, menciptakan peluang tetapi juga risiko besar bagi investor.
Volatilitas ini sering kali membuat likuiditas tidak terjamin, karena proyek-proyek kripto dapat gagal setelah mengalami euforia awal.
Berbeda dengan ini, Pi Network menjamin sumber likuiditas melalui kerjasama dengan investor besar dan pengembang sebelum peluncuran resmi.
Ekosistem Pi yang kuat dengan banyak platform utilitas dirancang untuk menjaga stabilitas nilai dan memudahkan transaksi langsung menggunakan Pi.
3. Ketergantungan pada Pertukaran
Sebagian besar kripto sangat bergantung pada bursa untuk menjalankan fungsinya, karena di situlah jual beli terjadi.
Tanpa masuk ke bursa, kripto ini tidak bisa diperdagangkan secara luas. Pi Network berbeda karena tidak sepenuhnya bergantung pada bursa.
Dengan ekosistem yang sudah dibangun, Pi dapat digunakan untuk berbagai transaksi tanpa perlu pertukaran formal, kecuali jika ada kebijakan khusus dari proyek.
4. Dominasi Pasar oleh Orang Kaya
Dalam dunia kripto konvensional, pasar sering didominasi oleh investor besar atau orang kaya yang memiliki aset dalam jumlah besar.
Mereka dapat memanipulasi harga dan mempengaruhi pasar sesuai keinginan mereka.
Pi Network berusaha mengatasi hal ini dengan mendesain sistem di mana siapa saja dapat menambang Pi menggunakan ponsel pintar mereka.
Ini memastikan distribusi Pi yang lebih merata dan mengurangi risiko dominasi oleh segelintir orang kaya, sehingga menciptakan pasar yang lebih adil dan seimbang. ***
Komentar