Hanoi, Beritabulukumba.com – Mata uang digital semakin mengubah lanskap keuangan global yang terus berkembang dewasa ini.
Baru-baru ini heboh kisah viral seorang pria yang membeli sepeda motor dengan 30 Pi di Vietnam.
Aksi out of the box ini menunjukkan bagaimana teknologi ini mengubah cara bertransaksi dalam dunia ekonomi dan digital.
Pi Network, sebuah platform yang memungkinkan pengguna untuk menambang mata uang digital Pi melalui aplikasi Android atau iOS.
Mata uang digital Pi ini, yang ditambang secara gratis, memiliki potensi untuk masuk ke bursa jika memenuhi syarat dari tim inti, atau Core Team Pi tahun 2024 ini.
Kisah viral ini dimulai ketika seorang pria berkacamata memutuskan untuk menggunakan Pi yang ia miliki untuk membeli sepeda motor di Vietnam.
Dalam sebuah postingan di dunia Pi Network di Twitter, ia membagikan pengalamannya, menunjukkan bahwa Pi Network bukan hanya sekadar proyek yang menjanjikan.
Tetapi juga memiliki potensi nyata dalam penggunaannya sebagai alat pembayaran dalam dunia digital khususnya web3.
Reaksi dari komunitas Pi Network pun beragam seperti merasa membeli motor bekas dengan harga mahal.
Ada juga yang merasa senang dan optimis melihat bahwa Pi Network telah digunakan oleh pengguna untuk melakukan transaksi sehari-hari.
Sebuah komentar dari @Nguyensang1719 menyatakan keheranannya.
“Saya baru saja melihat postingan di dunia Pi Network di Facebook kemarin, orang ini memutuskan untuk memposting konsensus 30 Pi tanpa mendapatkan Pi tambahan, padahal ada orang yang membayar Pi lebih tinggi,” katanya.
Namun, mayoritas tanggapan dari komunitas Pi Network menunjukkan kegembiraan mereka melihat platform ini benar-benar digunakan sebagai alat pembayaran.
Seorang pengguna dengan nama @Pinetworkworld mengaku mendukung sang Pionir.
“Sangat menyenangkan bahwa Pi Network digunakan oleh semua orang untuk melakukan pembayaran, kami sangat gembira dengan hal itu.” katanya.
Viralnya pria ini menunjukkan bahwa adopsi mata uang digital tidak hanya terjadi dalam lingkup investasi atau spekulasi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. ***
Komentar