Jakarta, Beritabulukumba.com – Tahukah kamu, DeFi adalah singkatan dari Decentralized Finance yang juga dikenal sebagai Distributed Finance atau Open Finance dan diprediksikan.
Tentu ini akan menjadi disruptor berikutnya pada industri keuangan, karena setiap transaksi seperti menabung hingga pinjam-meminjam tidak dikenakan biaya dan perantara pihak ketiga.
Perlu diketahui, mata uang kripto yang paling terkenal adalah bitcoin, aset digital yang dirancang ini terkhusus untuk bekerja sebagai media pertukaran.
Mata uang ini utamanya menggunakan kontrol terdesentralisasi sebagai lawan dari mata uang digital terpusat dan sistem perbankan sentral.
Dalam dunia crypto yang semakin berkembang, pertanyaan tentang masa depan bursa terpusat dan terdesentralisasi menjadi topik hangat saat sekarang.
Melansir Pintu.co.id yang dikutip Beritabulukumba.com, pada Minggu (27/08/2023). Salah satu kelemahan utama dari bursa terdesentralisasi saat ini adalah dalam hal on-ramp dan off-ramp.
Terutama ketika berhubungan dengan mata uang fiat, dimana Crypto on-ramp mengacu pada proses pertukaran mata uang fiat (seperti dolar AS) dengan mata uang crypto.
Lebih jelasnya, crypto off-ramp mengacu pada proses pertukaran mata uang crypto dengan mata uang fiat.
Dalam menanggapi hal ini, Samuel kemudian mengatakan bahwa DeFi bersifat terdesentralisasi sehingga proses mendapatkan lisensi sulit dilakukan.
Olehnya, saat pemilik crypto ingin menggunakan fiat di dunia nyata, pengguna memerlukan mitra seperti bursa crypto terpusat untuk menukar aset crypto-nya ke fiat.
Baik bursa terpusat maupun terdesentralisasi menurutnya sama-sama memiliki peran penting dalam ekosistem crypto sesuai dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. ***
Komentar