Jiwa pekerjanya lahir sejak kanak-kanak. Namanya Nardi, kini sedang menggeluti usaha sablon gaul di daerah kelahirannya ibukota Kabupaten Bulukumba. Tentu Anda sering melihat remaja yang melintas memakai topi atau baju dengan kata dan gambar gaul.
Saat di bangku sekolah dasar, Nardi, sudah memeras keringat sebagai tukang parkir di Terminal Bulukumba. “Begitu masa kecil saya. Tukang parkir dan bersihkan kaca mobil,”kata Nardi mengingat masa lalunya saat ditemui di Kafe Chenning, Jalan Serikaya, Rabu 18 Januari 2017.
Perjuangan Nardi sebagai anak terminal berlangsung tidak singkat. Hampir tiga tahun Nardi menghabiskan waktu di terminal. Lalu Nardi memutuskan memulai berdagang kacamata di sebuah kios di Pasar Sentral Bulukumba.
“Saya selalu ingin maju dan berkembang,”tambahnya lagi. Menjajakan kacamata di pasar berlangsung 4 tahun. Nardi kemudian ‘dipaksa’ menjual kacamata keliling di pasar malam. Maklum, katanya, pemilik kios sudah menghentikan penyewaan.
Tahun 2015, Nardi melihat peluang usaha menjual topi gaul. Dia pun memberanikan diri menjual topi jaring secara grosir. Dengan sisa tabungan kemudian memutar otak dan penghasilan.
Nardi lalu mencoba inovasi sablon cepat dengan printer. Pelanggan Nardi, yang kebanyakan kawula muda, mulai berdatangan. “Mulai tahun 2016 saya buka sablon cepat untuk topi gaul. Gambar tinggal dikirim via pesan di sosial media, langsung jadi,”katanya.
Nardi terus berinovasi dengan kreasi. Tahun 2017, memperbarui alat cetak yang lebih canggih. “Mesin cetak sudah lumayan sekarang. Sudah bisa cetak baju secara kilat. Baik satu maupun borongan,”ungkap pria berusia 22 tahun ini.
Kini usaha sablon Nardi yang berkantor di Jalan Sam Ratulangi Lorong BTN Bonkas itu gencar mengoptimalkan promo di dunia maya. Pelanggan usaha bernama NN Pinisi itu sudah ada dari luar Bulukumba seperti Bantaeng, Sinjai bahkan Makassar.