BULUKUMBA – Seharusnya pasien BPJS mendapatkan hak untuk pengobatan di Rumah Sakit. Namun tak demikian dialami Nenek Raru (54) warga Dampang Kecamatan Gantarang.
Padahal Nenek Raru dan keluarganya membayar biaya Rp240 ribu perbulan untuk BPJS Kesehatan. Sudah empat kali meminta rujukan di Puskesmas Ponre untuk pengobatan namun dokter bertugas menolak. Alasan dokter kata Raru, karena kondisinya sudah sehat. Tapi kenyataannya Ia masih merasakan sakit ngilu di bagian mata pasca operasi. Sehingga ngotot untuk di rujuk ke RS.
Sebenarnya pihak RS sudah menerima surat rujukan dari Raru yang dibuat sebelum operasi mata. Namun surat itu kata pegawai sudah lewat batas waktunya sehingga diminta untuk dibuatkan lagi di Puskesmas. Nenek Raru terpaksa saat itu, ke puskesmas. Namun tak diberikan rujukan. Sehingga ia pulang dan meminta anaknya untuk ditemani. Setelah itu ia pun diantar, lagi-lagi tak diberikan rujukan dan hanya mendapat obat dari dokter. Setelah beberapa hari rasa sakit di mata Raru semakin tidak betsahabat. Sehingga kembali ke Rumah Sakit dan lagi ditolak. Akhirnya memimilih untuk mencari tempat peraktek dokter RS.
“Tidak mau kasika rujukan katanya saya sudah sembuh. Tapi mataku ini masih sakit. Jadi saya cari tempat perakteknya dokter mata rumah sakit di Jalan Matahari,”katanya kepada BeritaBulukumba.COM Selasa 12 April 2016. Kini nenek Raru harus menjalani pengobatan matanya pasca operasi dengan biaya pribadi. Padahal ia dan keluarganya rutin mengeluarkan pembayaran BPJS setiap bulan. “Beginimi kalo orang tua capekma pulang balek. Lebih mending dulu ada jamkesda gratis,”keluhnya.
Seperti diketahui, sejumlah elemen masyarakat dari Bulukumba seperti IMM, HMI, PMII, AGRA, FPR, Pemuda Muhammadiyah, Komisi Pemantau Legislatif (KOPEL) Bulukumba, Aliansi Masyarakat Penegak Demokrasi (AMPD),juga bersatu menolak BPJS Kesehatan. Pada Senin 11 April 2016 mereka melakukan aksi unjuk rasa menolak BPJS dengan alasan sama, merugikan masyarakat kecil. “Tolak BPJS hanya meresahkan masyarakat kecil Kembalikan Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah),”tulis spanduk pendemo yang mengatasnamakan diri Aliansi Gerakan Masyarakat Tolak BPJS di Bulukumba.
(MJ/Red)
Komentar