SOPPENG,BB – Kabar berita tentang kebakaran yang menghanguskan rumah adat ternama Bola Siratue di Kabupaten Soppeng Sulsel ternyata berita hoax alias bohong. Rumah adat di Kompleks Rumah Adat Sao Mario di Kampung Awakaluku, Desa Laringgi, Kecamatan Marioriawa masih berdiri tegak.
Kebakaran yang terjadi Sabtu malam 23 Januari 2016 di samping kompleks tersebut. Sehngga menghanguskan satu rumah warga. “Siapa bilang rmah adat bola siratue terbakar. Itu hoax lyang terbakar cuma rumah warga di samping kompleks. Saya dengar memang heboh,”kata Lauleng, warga sekitar kompleks.
Sejarah Singkat Rumah adat “Sao Mario”.
Rumah adat Sao Mario dibangun pada tahun 1993 oleh seorang Arsitek bernama Ir.Drs. Bakhriani A.rauf Manna. Pemilik dari rumah adat Sao Mario ini yaitu Prof.Dr. H.andi mustari pide, SH (Datuk rajo nan sati) dan Hj.a. Sitti Runiang. Pemilik rumah ini adalah orang asli dari Batu-batu, Kec. Marioriawa, Kab. Soppeng. Rumah adat Sao Mario di Kelurahan Manorang, Kecamatan Marioriawa adalah rumah perpaduan dari tradisi Buginese (Batu-Batu Soppeng) dan Minangsih (Minangkabau).
Disekitarnya ada miniatur rumah adat Bugis, Mandar, dan Toraja. Hampir semua rumah, terutama yang berarsitektur Bugis, bertiang 100. Karena itu, masyarakat sekitar menyebutnya dengan bola seratuE. Terdapat sebuah rumah lontar yang dinding, lantai, tiang, rangka serta perabotan berbahan baku lontar. Walaupun, sebenarnya rumah ini adalah rumah adat yang terletak di Soppeng, namun pemilik sengaja membedakannya menjadi beberapa bangunan. Alasannya, agar adat asli dari daerah Soppeng yang pemilik yakini tidak tercampur oleh adat-adat yang lain. Rumah adat ini dikenal dengan rumah adat 4 etnis yang terdapat dalam satu wilayah yaitu bugis, makassar, mandar, dan tanah toraja. Dahulu, ketika raja mandar datang, raja mandar tidak langsung ke rumah adat Soppeng, namun raja mandar akan langsung ke rumah adat mandar. Dan jika ingin dilakukan rapat maka, mereka berkumpul di sebuah baruga yang terletak di samping kanan rumah adat asli Soppeng. Ada juga mitos warga setempat yang menyatakan bahwa di wilayah ini juga, ada danau kecil tempat bersandar duplikasi perahu pinisi. Perahu kebanggaan masyarakat Bugis Makassar yang konon mampu mengarungi lautan luas di berbagai belahan Samudera.
Fungsi Rumah adat “Sao Mario”
-secara umum Sebagai museum dengan koleksi berbagai jenis barang antik yang bernilai tinggi dari berbagai daerah di Indonesia dan Luar Negeri seperti: Kursi, Meja, Tempat Tidur,
-Senjata tajam ,tulang manusia, dan berbagai macam batu permata.
-Sebagai tempat acara rakyat. Contoh : Rumah adat “Sao Mario” pernah digunakan untuk Pesta Ulang Tahun Soppeng
– Digunakan untuk acara pernikahan Sebagai tempat tinggal bagi pemilik dan beberapa orang lainnya. Tempat para raja-raja terdahulu atau pemimpin terdahulu melakukan rapat
(Bulla/Blog Ahmad Fandy)
Komentar