JAKARTA,BB – Banyak kata yang menggambarkan kenyataan yang dihadapi koran sore Sinar Harapan saat ini. Koran sore tersebut mulai Januari 2016 tak lagi terbit dan menyapa pembacanya.
Bagi sebagian praktisi pers, ini adalah berita duka. Koran Sinar Harapan pernah berjaya dan menyabet banyak prestasi di dunia jurnalistik. Belum lagi para pendiri dan jurnalis yang mengabdi hingga nama Sinar Harapan masih ada hingga akhir usianya.
Koran ini dikenal sebagai koran tertua dan eksis mencatat sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Penutupan koran SH dipertegas melalui catatan redaksi yang ditulis Daud Sinjal Pemimpin Umum/Ketua Dewan Redaksi Sinar Harapan. Pada tulisan tajuk tersebut menyatakan permohonan maaf, terima kasih serta pamit.
Daud menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih kepada para mitra kerja sama, para pengiklan, dan penyalur Sinar Harapan. “Kepada para narasumber yang setia, kami menyampaikan pamit seraya meminta maaf karena Sinar Harapan sudah tidak terbit lagi pada 2016,” tulis Daud di situs resmi Sinarharapan.co.id
“Kami berterima kasih dan bersyukur mempunyai teman-teman yang telah bersama hadir di Sinar Harapan sejak penerbitan pertamanya dan berlanjut pada penerbitan keduanya,” tambahnya. Tulisan lengkap baca di halaman resmi SH di sini.
Meski dinyatakan tidak terbit lagi, namun media online masih eksis meski belum terupdate. Belum ada konfirmasi apakah SN akan benar-benar menghapus diri dari dunia pers atau akan fokus ke media online seperti digandrungi beberapa media besar lainnya. Kita tunggu saja….
Komentar