Ika & Endah Dangdut Academy 2 Menggoyang Myanmar

Ika dan Endah DA konser di Myanmar, Foto ist
Ika dan Endah DA konser di Myanmar, Foto ist

Ika dan Endah, Bintang Dangdut Academy 2 (DA 2) baru saja kembali dari Myanmar dalam rangka memenuhi undangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Myanmar pada tanggal 19-23 November 2015 lalu. Kunjungan Ika dan Indah ke Myanmar adalah dalam rangka menghibur warga Myanmar dan warga Indonesia yang tinggal di Myanmar di acara yang bertajuk Indonesian Products, Tourism & Culture Exhibition 2015 (IPTC 2015).

Acara yang berlangsung pada tanggal 21 dan 22 November 2015 tersebut, diselenggarakan dalam rangka promosi peningkatan citra Indonesia di negara akreditasi Republik Uni Myanmar. KBRI Yangon bekerjasama dan didukung oleh Kerukunan Indonesia di Myanmar (KIM) menyelenggarakan acara Indonesian Products, Tourism & Culture Exhibition 2015 (IPTC 2015) di pelataran Junction Square Mall Yangon, Myanmar. Acara tersebut dihadiri oleh Duta Besar LBBP RI Yangon, H.E. Dr. Ito Sumardi dan Vice President UMFCCI, Dr. Maung Maung Lay sebagai Guest of Honour, sejumlah Pejabat dari Instansi dan pimpinan perusahaan serta beberapa tamu undangan Duta Besar negara sahabat.

Tak cuma itu event ini dihadiri pula oleh sejumlah vendor perusahaan/pengusaha dari berbagai sektor seperti pariwisata, garmen, consumer goods, obat tradisional, farmasi, perbankan, transportasi, UKM dan perusahaan-perusahaan Indonesia yang telah beroperasi di Myanmar.

Adapun acara ini diadakan untuk memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata dan kekayaan budaya Indonesia kepada warga masyarakat Myanmar, terutama di Yangon dan sekitarnya. Acara ini juga bertujuan mendukung pelaksanaan program “Visit Indonesia 2015” yang bertemakan “Wonderful Indonesia” dan menjajaki potensi kerjasama bisnis di bidang pariwisata, perhotelan dan transportasi terkait antara Indonesia dan Myanmar.

Advertisement

Serta memperkenalkan produk-produk Indonesia dan perfilman Indonesia sebagai bagian dari khasanah budaya Indonesia kepada warga masyarakat Myanmar, terutama di Yangon dan sekitarnya. Animo dan kehadiran warga masyarakat setempat Myanmar yang begitu besar terhadap produk-produk Indonesia selama acara IPTC 2015 berlangsung menunjukkan bahwa terdapat potensi besar untuk meningkatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Myanmar kedepannya.

Begitu pula dengan animo penonton yang datang saat Ika dan Endah menghibur selama 2 hari berturut-turut dalam acara IPTC tersebut. Pada tanggal 21 November 2015 diiringi Purwacaraka, Indah dan Endah tampil di hari pembukaan bersama Dea Miranda (Putri dari Purwacaraka) menyanyikan lagu-lagu kebangsaan seperti Indonesia Pusaka dan Kebyar-kebyar. Pada hari kedua, 22 November 2015, Indah dan Endah kembali hadir untuk menghibur penonton dengan menyanyikan beberapa lagu dangdut hits seperti Penasaran, Sik Asik, Rindu.

Sekitar 500 penonton yang hadir setiap harinya di acara tersebut, menyambut antusias penampilan Ika dan Endah DA2. Beberapa penonton yang datang bahkan ikut bernyanyi dan berjoget di atas panggung. “Ini pengalaman yang baru buat aku. Pastinya seneng banget bisa diundang untuk tampil diacara ini. Apalagi acara ini untuk memperkenalkan produk dan budaya Indonesia kepada warga Myanmar. Seneng bisa lihat warga Myanmar bisa ikutan bergoyang sama kita walaupun mungkin ga ngerti lagu yang kita nyanyikan”, jelas Ika. Satu hari sebelum tampil bernyanyi di acara IPTC 2015, Ika dan Endah menyempatkan diri memenuhi undangan makan malam dari Bpk. Ito Sumardi, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar. “Wah seneng banget selain seneng dan bangga bisa tampil menghibur disana dan seneng banget bisa bertemu langsung dengan Bapak Dubes”, ujar Endah.

Ika dan Endah juga sempat mengunjungi tempat wisata di Myanmar seperti Shwedagon Pagoda atau yang lebih dikenal dengan Pagoda Emas yaitu kuil suci yang terletak di pusat kota Yangon, Myanmar. Dan mengunjungi pasar tradisional disana untuk mencicipi makanan khas Myanmar seperti Mohinga (bihun yang dicampur dengan kaldu ikan) dan Khauk swè thoke (Mie khas Myanmar). Tak lupa, mereka juga berburu oleh-oleh seperti kain khas dan tas khas Myanmar. “Seru nawar-nawarnya disana, karena ga banyak orang yang berbahasa inggris disana. Yang unik, orang-orang disana baik cewek maupun cowok walaupun penampilannya modis tapi tetep pakai bedak dingin di muka mereka, ternyata itu sudah kebiasaan orang-orang disana”, ucap Ika tentang kebiasaan warga Myanmar memakai Thanaka atau bedak dingin yang gunanya memberikan efek rasa dingin dan sejuk bagi pemakainya. (PR)

Advertisement

*Disclaimer: 
Informasi dalam website ini disediakan hanya untuk tujuan informasi umum, bukan saran keuangan atau investasi. Pembaca bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan mereka. Selalu lakukan riset mandiri sebelum membuat keputusan terkait keuangan Anda.

Komentar