MASAMBA,BB – Proses pencarian pesawat Aviastar yang hilang kontak sejak Jumat sore, 2/10/2015 kemarin terus digencarkan. Berbagai laporan telah diterima aparat maupun pemerintah terkait keberadaan pesawat yang mengangkut 7 penumpan dan 2 kru itu.
Salah seorang warga mengaku mendengar suara ledakan di pegunungan Buntu Lakka, Desa Mappetajang, Kecamatan Bastem Utara, Jumat 2 Oktober 2015. Sehingga pihak Kepala Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Naser, melaporkan hal itu ke tim pencari.
“Kami menerima laporan ada ledakan. Sudah dilaporkan ke TNI,”katanya. Laporan warga lainnya bahwa posisi pesawat berada di sekitar Bandara Bua, Luwu. Tim Gabungan Basarnas dan masyarakat terus menggiatkan pencarian di wilayah yang diduga tempat jatuhnya pesawat.
Sementara itu General Manager Angkasa Pura I Ahmad Munir juga membenarkan temuan titik koordinat sementara yang berasal dari sinyal ponsel milik pilot Aviastar, Sabtu, 3 Oktober. Titik tersebut berjarak sekitar 60 nautical mile dari titik hilangnya kontak dengan pesawat Aviastar pada Jumat kemarin, 2 Oktober kemarin. Tepatnya di koordinat minus derajat 27 menit 32 titik 9 detik S 120 derajat 21 menit 40 titik 3 detik.
Hal tersebut juga dipastikan oleh Emergency Operation Centre (EOC). Menurut mereka titik lokasi koordinat terakhir yang diduga menjadi titik hilangnya kontak dengan pesawat Aviastar berada di daerah Mappetajang. Mappejalang berada di perbatasan daerah Luwu dan Palopo, yang berjarak sekitar 43 kilometer dari Bandara Andi Jemma Massamba.
Hingga saat ini foto dan gambar serpihan puing pesawat belum didapatkan. Sehingga kepastian lokasi menunggu laporan tim gabungan Basarnas dan masyarakat yang menggiatkan pencarian di wilayah yang diduga tempat jatuhnya pesawat tersebut.
Komentar