Waspada! Banjir dan Tanah Longsor Landa Bulukumba, Jembatan Barabba Roboh
Salah satu dampak terparah adalah robohnya Jembatan Barabba yang dilalui aliran Sungai Bialo.
Jembatan tersebut ambruk setelah dihantam derasnya arus sungai yang meluap akibat curah hujan tinggi.
Di wilayah Desa Bulolohe, Kecamatan Rilau Ale, banjir juga terjadi akibat luapan Sungai Balangtien.
Sejumlah rumah warga tergenang air setinggi lutut hingga pinggang.
Air kiriman dari wilayah hulu, seperti Gantarang dan Kindang, turut memperparah kondisi di pusat kota Bulukumba.
Beberapa ruas jalan utama di ibu kota kabupaten, seperti Jalan Nangka, Jalan Abdul Karim, Kasingpureng, dan Pao, turut terendam banjir.
Warga yang hendak beraktivitas terpaksa mengurungkan niatnya karena genangan air mengganggu akses jalan.
Sementara itu, tanah longsor dilaporkan terjadi di Kecamatan Kindang, tepatnya di jalan poros Sapaya menuju pusat kota.
Longsoran material tanah menutup badan jalan dan menghambat arus lalu lintas.
“Beberapa titik longsor juga menutup akses jalan di Desa Kindang. Kami belum bisa lewat karena badan jalan tertutup tanah,” ungkap Fardi, seorang warga Kindang.
Tim BPBD Bulukumba dilaporkan telah turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi dan penanganan awal.
Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan tanah longsor mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. ***