Notifikasi
General

Gandeng Briton, Pemkab Bulukumba Luncurkan Program Sekolah Berbahasa Inggris


Bulukumba, BeritaBulukumba.com - Pemerintah Kabupaten Bulukumba resmi meluncurkan Program Sekolah Berbahasa Inggris (SBI) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing global masyarakat Bulukumba.

Peluncuran ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara Pemkab Bulukumba dan Briton English Education, di Gedung Pinisi, Kamis (3/7/2025).

Penandatanganan kerja sama ini melibatkan PT. Cahaya Rahmat Edukasi selaku mitra Briton dan turut dihadiri Konsulat Jenderal Australia Todd Dias, Cambridge English Trainer Mr. Simon Gath Purser, dan Direktur Briton English Education, Sirajuddin Tenri, M.Ed (Mgmt).

Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf menegaskan bahwa kolaborasi dengan Briton dan Cambridge English merupakan bentuk komitmen Pemkab dalam mencetak SDM yang unggul dan kompetitif secara global.

“Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru dan peserta didik Bulukumba dalam penguasaan Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Ini merupakan upaya strategis dalam mewujudkan generasi emas Bulukumba yang mampu menjawab tantangan masa depan,” tegasnya.

Andi Utta—sapaan akrab Bupati—menceritakan pengalamannya di luar negeri yang menunjukkan pentingnya penguasaan Bahasa Inggris, terutama saat menghadapi hal-hal sederhana seperti interaksi di bandara atau dengan imigrasi.

"Karena itu, saya sangat berharap kita semua, khususnya anak-anak kita dan para tenaga pendidik, terus meningkatkan kompetensi berbahasa asing—terutama bahasa Inggris—sebagai bekal untuk bersaing dan bekerja di dunia global," ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Briton dan Cambridge English yang telah aktif mendukung terwujudnya program ini.

"Kepada kelima puluh guru yang terpilih, saya ucapkan selamat. Ini kesempatan yang sangat baik untuk memperluas wawasan, memperkaya pengalaman mengajar, serta meningkatkan penguasaan bahasa Inggris," kata Bupati saat mengukuhkan 50 guru peserta SBI.

Direktur Briton English Education, Sirajuddin Tenri mengapresiasi inisiatif Bupati Bulukumba yang dinilainya cepat dan nyata dalam mendorong program pelatihan guru Bahasa Inggris sejak Maret 2025.

“Baru Bupati Bulukumba yang menunjukkan komitmen serius dan nyata. Tidak perlu waktu lama penjajakan sehingga hari ini langsung terlaksana,” ungkapnya.

Sirajuddin menyatakan bahwa Bulukumba layak menjadi pionir dan model percontohan untuk pembelajaran Bahasa Inggris di Sulawesi Selatan bahkan Indonesia Timur.

"InsyaAllah, kita akan jadikan Kabupaten Bulukumba sebagai pusat pelatihan dan peningkatan kompetensi Bahasa Inggris di wilayah timur Indonesia," tambahnya.

Program SBI, lanjutnya, fokus pada peningkatan kemampuan berbicara (spoken English) dan membidik hasil konkret, yakni siswa kelas 6 dan 9 sudah mampu berbahasa Inggris aktif.

“Kalau kita tidak memperkuat kapasitas guru dan siswa sejak SD dan SMP, maka pembelajaran bahasa Inggris di SMA dan perguruan tinggi akan seperti mulai dari nol kembali,” jelasnya.

Briton juga menargetkan adanya program pertukaran guru dan siswa dengan sekolah mitra di Australia. Guru yang kembali dari pelatihan di Australia nantinya akan menjadi trainer lokal di Bulukumba.

Konsulat Jenderal Australia, Todd Dias, turut menyampaikan antusiasmenya terhadap program ini. Ia mengenang kunjungan ke Bulukumba 25 tahun lalu dan menyebut Pantai Bira dan Pantai Bara sebagai dua pantai terindah yang pernah ia lihat di Indonesia.

"Saya sangat senang mendengar bahwa pembelajaran bahasa Inggris di sini dimulai sejak SD. Itu adalah peluang luar biasa untuk mendapatkan pengalaman hidup yang hebat," ujarnya dalam Bahasa Indonesia yang fasih.

Todd mengungkapkan bahwa banyak masyarakat Indonesia Timur menanyakan beasiswa ke Australia, namun terhalang karena kemampuan Bahasa Inggris yang masih rendah.

“Kalau mau kuliah di Australia tanpa bisa bahasa Inggris, memang sangat sulit,” katanya.

Ia menyebut program ini sebagai investasi jangka panjang yang akan berdampak besar dalam 10 hingga 15 tahun ke depan. Ia berharap, ke depan, semakin banyak pelajar dan guru Bulukumba yang belajar ke Australia dan membawa pulang pengalaman untuk membangun daerah. ***
Posting Komentar