Program Pendidikan Internasional Dimulai, Bulukumba Gandeng Australia dan Briton
Bulukumba, Beritabulukumba.com – Pemerintah Kabupaten Bulukumba resmi memulai Program Sekolah Berbahasa Inggris (SBI) dengan menggandeng Briton English Education dan Pemerintah Australia. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bulukumba menjadi pelaksana utama program ini, yang dipusatkan di SMP Negeri 2 Bulukumba.
Sebanyak 100 guru Bahasa Inggris tingkat SMP dan guru SD terpilih mengikuti tahap awal program, yang diawali dengan pelaksanaan Cambridge English Placement Test (CEPT). Tes ini digunakan untuk memetakan kemampuan berbahasa Inggris para peserta berdasarkan standar internasional Cambridge.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Andi Buyung Saputra, menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan menjaring 50 guru terbaik dari SD dan SMP untuk mengikuti pelatihan intensif SBI. Pelatihan ini akan mengacu pada kurikulum dan standar Cambridge English, sebagai langkah menuju terbentuknya sekolah-sekolah berlisensi internasional di Bulukumba.
“Kami ingin anak-anak Bulukumba sudah dibekali kemampuan Bahasa Inggris sejak dini. Ini penting sebagai bekal mereka melanjutkan pendidikan atau memasuki dunia kerja di masa depan,” ujar Andi Buyung pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Ia menegaskan bahwa program ini menjadi bagian dari implementasi visi pendidikan Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba dalam RPJMD 2025–2029. Fokus utama diarahkan pada penguatan pendidikan dasar Bahasa Inggris di jenjang SD dan SMP.
Ketua Komisi IV DPRD Bulukumba, Syamsir Paro, turut hadir dan memantau langsung kegiatan. Ia mengapresiasi langkah Pemkab Bulukumba yang dinilai strategis dalam menyiapkan generasi muda agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
Selama dua hari, pelaksana program menyeleksi guru-guru dengan potensi Bahasa Inggris yang kuat. Nantinya, guru dan sekolah yang memenuhi standar akan memperoleh lisensi sebagai Sekolah Berbahasa Inggris (SBI).
Selain pelatihan, program ini juga membuka peluang kerja sama internasional melalui skema sister school antara sekolah-sekolah di Bulukumba dan sekolah mitra di Australia. Langkah ini diharapkan mampu memperluas wawasan internasional siswa dan tenaga pendidik di Bulukumba.(*)
Editor: MJ Bachrink