Setelah Open Mainnet, Pionir Pi Network Kini Pertanyakan Migrasi Kedua

Jabbar Bahring
14 Mei 2025 | 12.38 WIB Last Updated 2025-05-14T04:38:13Z
Pesta komunitas Pi Network di Vietnam. Foto Pi Network Global Community
Jakarta, Beritabulukumba.com – Setelah peluncuran Open Mainnet pada Februari 2025, komunitas pengguna Pi Network kembali ramai memperbincangkan kelanjutan proyek kripto ini. 

Topik yang kini ramai diperbincangkan adalah perihal jadwal migrasi kedua koin Pi ke jaringan mainnet.

Migrasi ini penting bagi para pengguna, atau yang disebut Pioneer, karena menjadi tahapan untuk memindahkan koin yang ditambang di aplikasi ke dompet blockchain resmi.

Sejumlah Pioneer mengungkapkan keresahan mereka di media sosial terkait belum adanya kejelasan waktu migrasi tahap kedua.

“Saya sudah menyelesaikan KYC dan menunggu sejak lama. Tapi sampai sekarang belum ada informasi pasti soal migrasi pertama apalagi kedua kedua,” tulis akun @Fajaiiz di platform X (dulu Twitter).

Hal senada juga disampaikan oleh pengguna lain. 

“Open Mainnet sudah dibuka, tapi kenapa migrasi masih terbatas? Kami butuh transparansi dari core team,” ujar akun @wanda68.

Sebelumnya, Pi Network sempat viral karena menghadirkan konsep menambang kripto secara gratis melalui aplikasi seluler, tanpa memerlukan perangkat keras khusus.

 Setelah lebih dari 5 tahun beroperasi dalam jaringan tertutup (enclosed mainnet), akhirnya Pi Network resmi meluncurkan jaringan terbukanya pada Februari 2025.

Namun, meski Open Mainnet telah dirilis, migrasi koin secara penuh belum dilakukan untuk seluruh pengguna.

 Proses KYC (Know Your Customer) dan validasi data masih menjadi tantangan tersendiri yang memperlambat proses tersebut.

Pihak core team Pi Network sendiri belum memberikan pengumuman resmi terbaru soal waktu migrasi tahap kedua.  ***

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Setelah Open Mainnet, Pionir Pi Network Kini Pertanyakan Migrasi Kedua

Populer