 |
| Pakistani Prime Minister Shehbaz Sharif, left, shakes hand with Chinese President Xi Jinping at the Great Hall of the People in Beijing, China, in June 2024 [Huang Jingwen/Xinhua/EPA] (Al Jazeerah) |
Canberra, Beritabulukumba.com – Meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan kembali menyoroti rapuhnya stabilitas kawasan Asia Selatan dan membawa dampak geopolitik yang lebih luas.
Hal itu dikatakan seorang analis politik asal Australia Alam Saleh, yang juga dosen senior bidang politik dan hubungan internasional di Australian National University.
Dia mengatakan bahwa konflik yang terus berlangsung antara dua negara bersenjata nuklir itu memberikan keuntungan strategis bagi Tiongkok.
"Tiongkok secara strategis diuntungkan dari ketegangan India-Pakistan yang berkelanjutan. Sebagai sekutu dekat Pakistan dan pesaing regional India, Beijing melihat Islamabad sebagai penyeimbang utama terhadap pengaruh India," ujar Saleh kepada Al Jazeera dikutip Beritabulukumba.com.
Ia menjelaskan bahwa ketidakstabilan yang terus terjadi akan menyita perhatian dan sumber daya India, sehingga membatasi pengaruh regionalnya serta kemitraannya dengan strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat.
"Tiongkok kemungkinan akan terus memperkuat dukungan terhadap Pakistan, baik secara diplomatik maupun militer, sebagai bagian dari strateginya di kawasan ini," tambahnya.
Sementara itu, Amerika Serikat menurut Saleh berada dalam posisi yang rumit. “Sebagai mitra strategis India dan sekaligus aktor keamanan yang sudah lama—meskipun kompleks—di Pakistan, Washington terhambat untuk sepenuhnya memihak salah satu pihak.”
Ia memperingatkan bahwa eskalasi konflik ini bisa merusak strategi Indo-Pasifik AS secara keseluruhan dan semakin memperlemah pengaruhnya yang sudah menurun di kawasan tersebut. ***
.jpeg)
.jpeg)
