Jakarta, BeritaBulukumba.com – Tiga academia dari Grup 2 Babak 16 Besar D’Academy 6 2023 lolos ke babak Top 12.
Mereka yang lolos adalah dr. Iqhbal LIDA (Indonesia), Erdem Kursat (Turkiye) dan Izzat Ramlee (Brunei Darussalam).
Sedangkan yang gagal adalah Broey (Philippines), karena memiliki raihan poin terendah dari dewan juri.
D’Academy Asia 6 tadi malam (25/07) masih mengusung tema “Collaboramix” yakni tantangan untuk tampil berkolaborasi dengan musisi terbaik tanah air.
Ditemani host Ramzi, Irfan Hakim, Gilang Dirga, Jirayut, dan Uyaina Arshad, sederet komentator terbaik perwakilan negara participant juga hadir langsung menilai penampilan seluruh academia di Konser D’Academy Asia 6 Top 16 Group 2.
Mereka adalah Nassar (Indonesia), Siti Rahmawati (Turkiye-Indonesia), Dewi Perssik (Indonesia), Denada (Indonesia), Hanna Precillas (Philippines), dan Fashion Guru yakni Diana Putri (Indonesia).
Kolaborasi dr. Iqhbal LIDA (Indonesia) bersama drummer Ikmal Tobing menjadi pembuka panggung D’Academy Asia 6 Top 16 Group 2 lewat sebuah tembang ciptaan Latief Khan berjudul “Makan Darah”.
Penampilan mereka yang luar biasa berhasil mendapat 6 standing ovation dari komentator.
“Tidak semua penyanyi itu bisa nge-blend, tapi aku melihat dr.Iqhbal ini penyanyi yang cerdas memposisikan diri. Dia bisa nyanyi rock terus balik ke dangdut, dan itu semua seimbang,” puji Dewi Perssik.
“Saya setuju, penempatan cengkok dangdut bisa, rock bisa, arab bisa, pokoknya keren,” tambah Siti Rahmawati.
Penampilan dr. Iqhbal LIDA disusul dengan kesuksesan Erdem Kursat (Turkiye) dan Rejoz TheGROOVE yang berhasil meraih standing ovation dari seluruh komentator melalui lagu “Bunga Surgawi” ciptaan Adibal Sahrul.
Denada mengaku terpukau dengan cengkok Erdem Kursat yang tidak bisa ditebak.
Sementara Dewi Perssik juga memuji penampilannya yang unik. “Secara keseluruhan bagus banget, tapi tolong diperhatikan bagian stage act. Bisa lebih pas ketukan nyanyi dan goyangannya ya,” tambah Dewi Perssik.
Berlanjut dengan penampilan dari Broey (Philippines) bersama Husein Khan yang juga berhasil membuat keenam komentator memberikan standing ovation dengan lagu “Ada Dimana-mana” ciptaan Adibal Sahrul.
“Broey ini sangat percaya diri, dan itu yang menjadi nilai plus. Akan tetapi, harus lebih hati-hati terkait teknik ya,” pesan Hanna Precillas (Philippines).
Husein Khan yang merupakan seorang master tabla Indonesia pun salut kepada Broey (Philippines) yang masih belajar dangdut, meski dari segi tempo sudah sangat bagus.
Izzat Ramlee (Brunei Darussalam) menjadi academia terakhir yang tampil di Konser D’Academy Asia 6 Top 16 Grup 2, berkolaborasi dengan Sendu Music Izzat membawakan lagu “Mengejar Badai” milik Wawa Marisa.
Nassar yang memberikan standing ovation, memberi komentar positif dan beberapa saran.
“Kamu mumpuni dan layak untuk lanjut ke babak berikutnya. Tapi semua harus dinilai, mulai dari teknik nyanyi, cengkok dangdut, dan improvisasi. Jadi harus tetap berlatih dan hati-hati,” pesan Nassar.
Sementara Siti Rahmawati memberi apresiasi mengenai penampilan yang luwes dan sesuai dengan irama lagu yang dibawakan.
Setelah seluruh academia tampil, giliran Dewan Juri perwakilan 8 negara participant yang hadir secara virtual pun memberikan penilaian mereka masing-masing.
Satu academia dengan total nilai terendah harus menghentikan langkahnya di D’Academy Asia 6. Perolehan nilai teratas yakni sebanyak 690 poin ditempati Erdem Kursat (Turkiye).
Disusul oleh Izzat Ramlee (Brunei Darussalam) dan dr. Iqhbal LIDA (Indonesia) di posisi kedua dan ketiga dengan masing-masing 689 dan 687 poin.
Sementara Broey (Philippines) menjadi academia dengan nilai terendah dan harus mengakhiri perjuangannya di kompetisi D’Academy Asia 6. ***
Komentar