Jakarta, Beritabulukumba.com – Pasar modal Indonesia telah memiliki lompatan luar biasa dalam jumlah single investor identification (SID) individual.
Angka yang mengejutkan, 11.188.847 investor telah terdaftar.
Namun, yang lebih menarik adalah bahwa dari jumlah tersebut, ternyata 6,65% merupakan ibu rumah tangga arau IRT.
Tidak dapat dipungkiri, kehadiran para ibu rumah tangga telah membawa perubahan besar dalam dunia investasi.
Meskipun persentase mereka lebih rendah dibandingkan kelompok lain seperti pegawai negeri/swasta dan guru (32,92%) atau pelajar (26,86%), namun dampaknya sangat mencolok.
Data Statistik Publik Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan bahwa total kepemilikan aset ibu rumah tangga mencapai Rp 58,72 triliun di C-BEST dan Rp 15,36 triliun di S-INVEST.
Jumlah ini membuat mereka menjadi kelompok ketiga terbesar, bahkan bersaing dengan pegawai negeri/swasta dan guru yang berada di urutan kedua, dan pengusaha di urutan teratas.
Keberhasilan para ibu rumah tangga ini juga menggambarkan semangat kemandirian finansial di Indonesia.
Serta semakin beragamnya partisipan di pasar modal.
Tidak hanya itu, tren ini juga menginspirasi pertumbuhan jumlah investor perempuan secara keseluruhan, yang mencapai 37,27% pada Juni 2023.
Para perempuan ini mengelola total kepemilikan aset senilai Rp 214,93 triliun di C-BEST dan Rp 71,67 triliun di S-INVEST.
Dengan semakin berkembangnya partisipasi ibu rumah tangga dan kaum perempuan di pasar modal, tren ini menandai revolusi baru dalam dunia investasi Indonesia.
Mereka telah membuktikan diri sebagai kekuatan baru yang mampu merubah wajah pasar modal RI, membawa semangat baru dan semarak yang menjanjikan masa depan cerah bagi pertumbuhan ekonomi negara. ***
Komentar